Tidak Semua Postingan Berbau Agama itu Positif Tak Jarang diantaranya yang Negatif, bahkan Profokatif
Tidak semua postingan agama benilai positif. Tak jarang dari mereka yang memiliki unsur profokatif, negatif, dan melecehkan secara halus. Mereka biasanya membuat redaksi tentang topik tertentu dan membumbui dengan kata-kata yang kurang relevan dengan fakta yang terjadi. Seperti halnya ada salah satu akun di Instagram yang membuat postingan tentang seorang yang sedang menari dan dia sedang monolog mengungkapkan rasa cintanya kepada Allah dengan berlebihan. Lalu ada seseorang yang datang dan bertanya kepada dirinya sedang mengapa kok sampai seperti orang kesurupan. Orang yang menari tadi menjawab bahwa dia sedang bermunajat kepada Allah. Singkat cerita orang tersebut menegurnya dengan sindiran bahwa yang baik buat kita belum tentu baik dengan Allah. Dan juga dalam postingan itu orang yang menari tidak menyertakan dalil karena dia menganggap agama itu tidak kaku dan orang yang baru datang tadi memberikan nasehat bahwa beribadah itu tidak gampangan. Dalam caption disebutkan bahwa ada dua hadist yang katanya hadist tersebut sudah mencakup semua isi dari agama.
Postingan pertama merupakan sindiran terhadap sufisme dan orang yang mencintai ilmu tasawuf bahwasanya Rasulullah tidak pernah mengajarkan kepada umatnya hal semacam itu. Padahal yang dimaksud hadist kedua dalam postingannya adalah hal-hal bid'ah dalam bentuk dhalalah atau dalam kategori berat. Kiai Dzikron dari Semarang mengatakan ulama tariqah/tarekat berbeda dengan ulama syariat. Ulama syariat belum tentu mengerti tarekat, hanya mengerti syariat.
Mereka hanya mengucap takbir dari nafsu bukan dari hati. Namun pada ahli tarekat insyaAllah sudah di ajarkan untuk mencintai Allah dengan hati. Kedua, postingan ini juga melecehkan sufisme karena dengan ilustrasi orang menari dan bermonolog mengungkapkan isi hatinya dengan berlebihan dan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang Jalaluddin Rumi ajarkan. Hal ini di akibatkan kurangnya referensi, ilmu fikih, dan juga guru yang memiliki sanad yang jelas dan kuat yang mengakibatkan orang tersebut dengan seenaknya berbicara dan memberikan fatwa. Bahayanya lagi apa yang ditulis dan di-posting akan menanam frame negatif terhadap orang awam akan sufisme dan memandang sebelah mata bahwa sufi itu bid'ah. Bahkan Ulama' besar seperti Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya merupakan seorang sufi dan beliau ditunjuk menjadi ketua Forum Sufi Internasional. Beliau saat ini menjadi dewan pertimbangan presiden dan beliau berada dalam organisasi islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama yang mana organisasi ini memiliki nasab, nadzhab, manhaj, dan aqidah Ahlussunah wal jama'ah yang kuat yang menyebabkan pendapatnya dapat diterima secara ilmiah dan dapat di cerna dengan akal sehat.
Sluke, 29 Dzulqaidah 1441 H
Komentar
Posting Komentar